Tamu yang Tak Diundang
Adsense
"Tok..Tok..Tok.."
Terdengar suara pintu diketok. Kholid masih tertidur pulas.
"Tok..Tok..Tok.." Suara ketokan itu muncul lagi lebih keras. Kholid mulai mendengar samar-samar karena dia benar-benar kecapekan setelah beraktivitas seharian di sekolah.
"Tok..Tok..Tok.." Suara itu terdengar semakin keras. Kholid mulai mendengar lebih jelas.
"Suara apa itu tadi" dalam hatinya bertanya-tanya. Kholid mulai mempertajam pendengarannya.
"Tok..Tok..Tok.." Suara itu kembali didengar Kholid dan semakin jelas karena dia sudah sepenuhnya sadar. Dia menduga itu suara ketokan dari pintu depan.
Kholid mengambil ponsel yang ada di sampingnya dan matanya langsung tertuju pada jam digital yang ada di ponselnya.
"Jam 00.00 WIB, siapakah yang ketok-ketok pintu di tengah malam seperti ini?" Ia bergumam dalam hati.
Kholid bergegas bangun, tapi tak langsung menuju asal suara itu yaitu pintu depan rumahnya. Ia masih menduga-duga sosok di balik pintu itu. Dengan langkah hati-hati dia mulai mendekati pintu.
Suara ketokan itu masih terus berbunyi untuk kesekian kalinya. Semakin Kholid dekat dengan pintu, semakin jelas pula suara ketokan itu. Suara auman srigala mulai bersautan dari balik hutan belantara jauh nun sana membuat Kholid bergidik merinding. Tak hanya Kholid saja yang ketakutan, semua orang yang mendengarnya pun pasti akan ketakutan. Belum lagi suara-suara binatang buas lainnya juga suara-suara serangga dari semak-semak belukar belakang rumah yang tak mau kalah.
Sambil menatap ke pintu Kholid memberanikan diri untuk membuka pintu rumahnya yang mulai kropos itu.
"Krengkeeet.." Terdengar suara pintu yang dibuka Kholid secara perlahan. Pintu itu sudah berumur puluhan tahun seperti sudah tak layak untuk dipakai. Tapi karena Kholid belum punya dana yang cukup untuk menggantinya, akhirnya dia membiarkan pintu tua itu tetap terpasang.
"Lho... kok nggak ada orang?" Gumamnya dalam hati. Kholid seperti orang kesasar yang kebingungan. Ia menengok ke kiri dan ke kanan mencari sosok yang mengetok pintu rumahnya.
Dan setelah tak menemukan yang ia cari, ia menyimpulkan dan menganggap itu cuma ulah abg-abg yang usil.
Ketika berbalik arah, ia merasakan kelebatan bayangan di belakangnya. Tubuhnya semakin bergidik merinding ketakutan. Dengan perlahan-lahan ia membalikkan badannya dan teringat oleh kata-kata guru sekolahnya. Guru sekolahnya -- pengampu pelajaran ekonomi -- pernah mengatakan, jika merasa merinding berarti ada jin yang sangat dengan kita. Kholid semakin merinding ketakutan karena ia merasakan hal yang dikatakan oleh gurunya itu.
Tetapi karena Kholid masih penasaran, ia mencoba terus memutar badannya ke belakang dengan pelan-pelan. Semakin dirasakan, semakin tinggi rasa penasarannya. Akhirnya Ia memberanikan diri memutar badannya ke belakang dengan gerakan cepat.
"Astaghfirullahal 'Adziim.." Kholid terperanjat kaget dan pingsan.
"Astaghfirullahal 'Adziim.." Kholid terperanjat kaget dan pingsan.
HALAMAN SELANJUTNYA:
Adsense
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »